![]() |
(0541) 742161 | ![]() |
(0541) 744636,748310 |
Tim kesehatan dari Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, mengidentifikasi korban banjir di tiga RT di Perumahan Bengkuring Raya, Kecamatan Samarinda Utara mengalami gatal-gatal. Beberapa warga juga mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
dr Sophia, salah satu dokter dari empat orang tim kesehatan RS Dirgahayu Samarinda menuturkan, gatal-gatal dirasakan warga karena kaki dan bagian tubuh lainnya kerap terendam air yang menggenangi perumahan warga.
“Kami sudah datangi 16 rumah, rata-rata gatal dan tensi tinggi juga maag. Ada yang memang karena banjir, hanya yang tensi tinggi memang sudah sakit sejak sebelum banjir. Karena momen lebaran dan (faktor) makanan,” ujarnya ditemui usai melakukan pemeriksaan kesehatan di salah satu kediaman warga di Jalan Terong 6, yang merupakan salah satu titik parah banjir Sabtu (08/06) siang.
Kepada Poskaltim.com, dr Sophia menyebut, pihaknya tak menentukan kuota layanan. Berapa pun warga yang dilakukan screening kesehatan, dan terdeteksi mengalami gangguan medis akan tetap dilayani.
“Kami tidak pakai kuota pelayanan. Obat-obatan gratis. Jadi kami screening dulu, melihat mana yang paling parah. Misalnya seperti tadi ada yang tensinya sangat tinggi, tadi juga ada anak yang luka di kepala, kami sarankan ke Puskesmas. Sebenarnya mau kami bawa langsung ke fasilitas kesehatan, tapi beberapa warga masih menolak untuk dibawa. Jadi hari ini belum ada evakuasi, karena masih menolak dibawa,” ujarnya.
Data diterima Poskaltim.com sedikitnya 2.000 jiwa di tiga RT di kawasan Bengkuring ini terdampak banjir akibat intensitas hujan yang turun beberapa hari sebelum lebaran dan sesudah lebaran.
Hingga hari ke tiga usai lebaran, pada Sabtu (8/6), warga masih bertahan di rumah masing-masing dan belum ada yang dievakuasi. HIngga kini, bantuan dari pemerintah dan swasta belum terlihat. Sementara itu, cuaca di Kota Samarinda, selalu turun hujan dengan intensitas rendah yang menyebabkan genangan banjir ini tetap awet bertahan walaupun ketinggiannya tidak mengkhawatirkan. (PostKaltim/*)